Arsip Blog

AS: Bernie Sanders dikecam atas ‘Test Agama’ Kristophobia dalam politik Amerika

“Your own evil will discipline you; your own apostasies will reprimand you. Think it over and see how evil and bitter it is for you to abandon the LORD your God and to have no fear of Me. This is the declaration of the Lord GOD of Hosts. (Jeremiah 2:19, HCSB)

Status Agama dan Negara di Amerika Serikat

Status Agma dan Negara di Amerika Serikat

Sejumlah Pemimpin Kristen Amerika mengecam keras tindakan Senator Bernie Sanders memperlakukan Russell Vought, kandidat pilihan presiden Trump untuk posisi Office of Management and Budget.

Pada rapat dengar pendapat untuk calan pegawai Gedung Putih, Rabu kemarin, Senator Sanders memasukkan ‘Test Agama’ ke meja politik Amerika Serikat, memakai pernyataan masa lalu Russell tentang Muslim.

“Orang Muslim sederhananya tidak hanya kekurangan theologia. Mereka tidak tahu Elohim sebab mereka telah menolak Yeshua Ha Mashiah Putra-Nya, dan mereka berdiri tertuduh,” Russell menulis di blog Kristen The Resurgent tahun 2016. Russell menulis membela alma mater Kampus Kristen, Wheaton College, yang dikritik karena telah memecat seorang professor yang berkata Orang Kristen dan Muslim “menyembah Elohim yang sama.”

Bernie Sanders bertanya pada Russell Vought apakah pernyataannya tersebut adalah Islamophobia.

“Tidak sama sekali,” Vought menjawab, “Saya seorang Kristen,” Vought memulai, “… dan saya percaya dalam prinsip-prinsip aturan berdasar pada iman saya. Pernyataan saya tersebut untuk membela alma mater saya, Wheaton College, sekolah Kristen yang memiliki sebuah pernyataan iman yang menyertakan pemusatan Yeshua Ha Mashiah untuk keselamatan.”

Bernie memotong Vought dengan tidak sabar, bertanya kembali, “Apakah kamu percaya bahwa orang-orang di Agama Islam berdiri tertuduh?”

“Sekali lagi, senator, saya seorang Kristen,” Vought memulai, “dan saya menulis bagian tersebut …”

“Saya mengerti itu, …” Bernie memotong, kali ini dengan nada kesal, “Saya tidak tahu berapa banyak Muslim di Amerika. Kamu menganggap semua orang tersebut berdiri tertuduh? Bagaimana dengan orang Yahudi? Mereka berdiri tertuduh juga?”

(Ingat, Senator  Sanders adalah seorang Yahudi, namun dikenal sebagai penganut Sosialisme)

“Senator, saya seorang Kristen …” Vought kembali mengingatkan senator Senders

“The idea that religion and politics don’t mix was invented by the Devil to keep Christians from running their own country.” Jerry Falwell (Southern Baptist Pastor of America)

Senator ini kembali memotong kalimat Vought kali ini dengan muka merah dan nada suara yang tinggi ia berkata, “Saya mengerti kamu seorang Kristen!” Ada orang lain yang berbeda agama di negeri ini dan di dunia. Pada penilaianmu, apakah kamu pikir orang-orang itu yang bukan orang Kristen akan ada disalahkan?”

Jawaban Vought kali ini menjelaskan dengan baik bagaimana ajaran Kristen melihat dan harus berlaku terhadap orang-orang bukan Kristen, ia berkata

“Sebagai seorang Kristen saya percaya bahwa semua orang secara individu adalah diciptakan dalam gambar Elohim dan layak akan martabat dan kehormatan diluar keyakinan-keyakinan agama mereka.” Saya percaya, sebagai seorang Kristen begitulah saya harus memperlakukan semua pribadi …” [Lihat: Kejadian 1:26-27; Keluaran 23:9; Imammat 19:9-10; Matius 5:43-48; Mat 22:36-40; Yohanes 15:17; Yakobus 2:8; 1 Petrus 2:8; 1 Yoh. 4:7-8]

Kembali Senator ini memotong kalimat Vought, dan berkata kepada pemimpin rapat:

“Dengan sederhana saya berkata Tuan Pemimpin, bahwa calon ini sungguh bukan seorang yang negeri ini seharusnya menjadi. Saya akan mem-veto ‘Tidak’.”

Senator Senders ini lupa (atau pura-pura lupa) bahwa para pendiri negara Amerika Serikat adalah orang-orang Kristen, dan sesuai Konstitusi Amerika Serikat pada Article VI, bagian 3 tertulis , “… but no religious test shall ever be required as a qualification to any office or public trust under the United States.”

Kritik pedas membanjiri Senator B. Sanders:

Presiden Etik dan Komisi Kebebasan Beragama (ERLC) dari Southern Baptist Convention, Russell Moore, perbuatan senator Sanders ia gambarkan sebagai pengabaian yang mengejutkan, baik pada sisi Konstitusi AS maupun doktrin dasar Kristianiti

“”Senator Sanders’ comments are breathtakingly audacious and shockingly ignorant—both of the Constitution and of basic Christian doctrine.” Situs erlc.com menulis

Mr. Moore mengejek sosialis Sanders akting seperti Kristen theologi, ia berkata: “While no one expects Senator Sanders to be a theologian, we should expect far more from an elected official who has taken an oath to support and defend the Constitution.”

Reverance Penginjil Franklin Graham pada Facebooknya berkomentar singkat namun pedas:

Is Bernie Sanders right? NO. Is he wrong? YES.
Is Russell Vought politically correct? NO. Is he right? YES!

Jesus said, “I am the way, the truth, and the life. No one comes to the Father except through Me.” End of discussion.

Presiden Dewan Penelitian Keluarga (FRC), Tony Perkins. Ia mengajak semua orang Amerika untuk mengisi petisi menuntut Sanders minta maaf  untuk “mengingatkan setiap Senator AS bahwa Konstitusi AS menggaransi tidak adanya test pewarnaan agama. Orang-orang Amerika haruslah tidak ada dipaksa untuk memilih antara iman mereka dan pelayanan masyarakat.”

FRC memperingatkan rakyat Amerika: “Instead of big-picture financials, the debate became a firefight over Vought’s Christian faith — the latest proof that eight years of Obama’s religious hostility still lingers.” Baca: Bern Victim: Sanders Wars against Nominee’s Faith

Read the rest of this entry

ALLAH memerintahkan nabi Muhammad percaya kepada Alkitab – Surah 10

(D)emikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. (Yesaya 55:11, ITB)

Surah 10 adalah pasal Nabi Yunus, diawali dengan ”A.L.R. Ini adalah ayat-ayat dari Kitab Hikmatatau the Wise Scripture (Pickthal) / the Book of Wisdom (Yusuf Ali). Ketahuilah, Tuhanmu adalah Allah (God, Elohim) yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari … kepada Dia kamu semua akan kembali; Janji Allah adalah benar dan pasti. (Baca ayat 1 dan 5). Nabi Yunus merefer perkataannya ini kepada Elohim yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub: Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. (Kejadian / Taurat 2:1-3, ITB)

Kuran terjemahan Indonesia mengganti kata Al-Kitab / the Scripture / the Book menjadi ”Al Quran: ”Ini ayat-ayat adalah Al Quran yang mengandung hikmat.” (DEPAG RI, CV. TOHA PUTRA, 1989). Para Pembaca Kuran versi terjemahan Indonesia perlu memperbandingkan isinya dengan versi-versi Kuran bahasa lainnya.

Jelas Surah 10:1 merefer kepada Al-Kitab atau The Book, hal ini nampak pada ayat beriktunya; Allah telah mengutus Nuh (ayat 71-73) dan nabi-nabi lainnya seperti Musa dan Harun (74-75) untuk melepaskan orang Israel dari perbudakan raja Mesir Firaun (90).

Dan pada Surah 10:94 Tuhan melalui nabi Yunus memerintahkan Muhammad untuk percaya kepada Al-Kitab, dan jika ia masih ragu akan pewayhuan yang ia dapatkan tersebut ia diperintahkan untuk bertanya kepada orang-orang yang telah membaca Kitab tersebut, yakni Bangsa Israel dan Umat Kristen, para pengikut Yeshua Ha Mashiah (Isa al-Masih), tertulis dalam empat versi:

  • ”Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (DEPAG RI, CV. TOHA PUTRA, 1989)
  • “And if thou (Muhammad) art in doubt concerning that which We reveal unto thee, then question those who read the Scripture (that was) before thee. Verily the Truth from thy Lord hath come unto thee. So be not thou of the waverers. (Pickthal)
  • “But if you are in doubt as to what We have revealed to you, ask those who read the Book before you; certainly the truth has come to you from your Lord, therefore you should not be of the disputers.  (Shakir)
  • “If thou wert in doubt as to what We have revealed unto thee, then ask those who have been reading the Book from before thee: the Truth hath indeed come to thee from thy Lord: so be in no wise of those in doubt. (Yusuf Ali)

Pada Sura 10:94, sekali lagi Tuhan berbicara kembali tentang ”Al-Kitab/ the Book / the Scripture.” Kita perlu ingat kitab Kuran belum terbentuk bahkan saat nabi Muhammad meninggal dunia (632 AD), hal ini diakui oleh banyak ahli Kuran. Jadi tidak diragukan “Kitab” yang dimaksud adalah Alkitab.

Sedikit informasi tentang nabi Yunus. Sura 10:22, menceritakan cerita yang sejenis dengan kitab Yunus 1:4-16; badai yang besar melanda kapal yang ditumpangi oleh Yunus, ketika TUHAN meredakan badai para penumpang kapal “mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar” (16)

Sekarang kita melihat sejarah kapan nabi Yunus ini hidup. YAHWEH (TUHAN, dalam Alkitab Indonesia) mengutus nabi Israel bernama Yunus ke kota Niniwe / Nineveh (sebelah timur dari kota Mosul, Irak modern), ibukota dari raja Asyur bernama Salmaneser, untuk berkotbah pertobatan ”karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” (Yu 1:2). Pelayanan Yunus sebagai nabi dicatat dari 793 BC sampai 753 BC. Ini berarti sebelum nabi Yesaya terpanggil sebagai nabi (740-681 BC). Tepatnya Yunus hidup di jaman raja Israel Yerobeam II (794-755 BC).

Baca juga:

Alkitab dengan jelas mengungkap bahwa semua kitab para nabi – dari nabi Musa sampai nabi Maleakhi semua berbicara / bernubuat tentang Yeshua Ha Mashiah, atau Isa al-Masih (dunia Islam mengenal-Nya), perhatikan pernyataan Yeshua di bawah ini.

Sehari setelah Yeshua bangkit dari kematian-Nya, Dia berkata kepada dua pemuda yang sedang bercakap-cakap dalam pejalanan menuju desa Emaus, tertulis dalam Injil Lukas 24 mulai dari ayat 17

“Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?”

“Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” seorang dari mereka balik bertanya tanpa menyadari dengan siapa mereka sedang berbicara. Dan mereka menjelaskan pada Yeshua apa yang sedang mereka bicarakan:

“Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.” (ayat 20-24)

Lala Yesus memberi pewahyuan kepada mereka:

“Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (25-27).

Ijinkanlah saya mengingatkan dan meyakinkan Anda para Muslim, bahwa Tuhan telah memerintahkan nabi Muhammad untuk percaya kepada Alkitab sebagai kebenaran Firman Elohim YAHWEH, yang setiap orang harus percaya tanpa keraguan, seperti Sura 10:94 berkata:

  • ”Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.”
  • ”Verily the Truth from thy Lord hath come unto thee. So be not thou of the waverers. (Pickthal) (Terjemahan bebas: Sesungguhnya Kebenaran dari Tuhanmu telah datang kepada mu. Jadi janganlah kamu termasuk dari para orang-orang yang terombang-ambing)

5 Terjemahan Kuran bahasa Inggris bisa dibaca di sini. http://prophetofdoom.net/Qurans.Islam

Baca juga:

Read the rest of this entry

Bahaya Kemunafikan

Lalu Abraham berkata: “Aku berpikir: Takut akan Elohim tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. (Kejadian 20:11)

am-i-a-hypocrite

Apakah Saya Orang Munafik?

Di negara-negara komunis, sering kali dijumpai narapidana usia anak-anak sampai remaja. Ketika ditanya ”mengapa kamu bisa ada di sini? Apa kesalahan kamu?” Jawaban mereka sering kali memilukan hati kita: “mencuri mainan” dan atau ”mencuri roti karena lapar!” Di kota-kota besar kita bisa melihat hadirnya sejumlah anggota keamanan di mol-mol dan supermarket besar; mereka disewa oleh pemilik toko untuk mencegah pencurian.

”Badan Anti Korupsi” juga dibuat di banyak negara untuk mencegah (atau sedikitnya mengurangi) kerugian ekonomi. Banyak uang dikeluarkan untuk mencegah kerugian barang dan ekonomi, namun seberapa besar kita berani membayar untuk mencegah kerugian akibat praktek kemunafikan? Sedikit orang yang sadar bahwa praktek kemunafikan bukan hanya bisa merugikan barang, harta dan ekonomi negara, lebih dari itu menelan nyawa manusia yang tidak berdosa dan hancurnya sebuah negara. Uraian di bawah ini akan menyadarkan kita, bahwa Kemunafikan adalah sangat berbahaya, jauh melebihi dari efek buruk korupsi yang kelas kakap sekalipun.

Untuk mengerti betapa besarnya bahaya kemunafikan kita perlu mengerti arti sesungguhnya dari kata ”kemunafikan.”

Difinisi kemunafikan:

  • Kemunafikan adalah praktek berpura-pura memiliki kualitas, keyakinan, atau perasaan yang sesungguhnya ia tidak miliki. Seorang dikatakan sebagai seorang munafik adalah seorang yang berpura-pura memiliki kualitas, keyakinan (believe), atau perasaan yang sesungguhnya ia tidak miliki – Collins Cobuild English Language Dictionary
  • Kepura-puraan untuk menjadi seseorang yang adalah bukan, atau percaya sesuatu yang adalah tidak (percaya); secara khusus: assumsi yang palsu dari suatu penampakan kebajikan atau keagamaan – Marriam Webster (online)

Kedua kamus sekuler di atas, khususnya Marriam Webster, menyatakan secara jelas bahwa kemunafikan ini terjadi secara khusus pada bidang keagamaan. Jadi ada baiknya kita melihat Kitab Suci untuk mengerti bagaimana Elohim (God) melihat praktek kemunafikan.

Kitab nabi Yesaya 32:6 menulis:

  • “Sebab orang bodoh akan membicarakan kebodohan, dan hatinya akan megerjakan kejahatan, untuk melakukan kenajisan dan untuk mengutarakan kesalahan terhadap YAHWEH untuk mengosongkan jiwa orang yang lapar, dan membuat yang haus kekurangan minuman. (ILT)
  • For the vile person will speak villany, and his heart will work iniquity, to practise hypocrisy, and to utter error against the LORD, to make empty the soul of the hungry, and he will cause the drink of the thirsty to fail (KJV)

Firman-Nya di sini menjelaskan kemunafikan sebagai:

  • Perbuatan dan perkataan “yang bodoh” oleh karena ia adalah “orang bodoh.”
  • orang bodoh” di sini bukanlah orang yang kurang berpendidikan / tidak pintar secara intelektual, tetapi “orang berhati jahat” (hati nuraninya telah rusak atau kotor), tepat seperti pada Alkitab terjemahan King James: “the vile person” kata yang bermakna sama di Alkitab untuk “orang fasik.” Alkitab Indonesia Terjemahan Lama memakai kata “orang fasik” untuk ayat ini.
  • Kejahatannya begitu parah sehingga bahkan orang miskin pun menderita; ia mengosongkan jiwa orang yang lapar dan menyebabkan orang haus gagal untuk minum.
  • Kefasikan orang munafik begitu parah, sehingga ia berani menyalahi dan melawan Penciptanya, Elohim YAHWEH.

John Gill meguraikan to practise hypocrisy  pada ayat ini sebagai: to make men believe he is a very devout and religious man, when he has no good thing in him, and to put others upon a profession of religion that have none; which things are commonly done by foolish and ignorant preachers(Exposition of the Entire Bible) [terjemahan bebasnya: praktek kemunafikan; membuat orang-orang percaya dia adalah seorang yang sangat taat dan orang beragama ketika ia tidak memiliki hal yang baik di dalam dirinya, dan menempatkan orang-orang lain atas profesi agama yang mereka tidak punya; hal-hal mana adalah secara umum dilakukan oleh para pengkotbah bodoh dan tidak perduli]

President Abraham Lincoln tentang Hypocrite atau Orang Munafik.jpgSederhananya kemunafikan bisa didefinisikan dan diartikan sebagai: suatu gaya hidup berpura-pura untuk meyakinkan orang atau pihak lain agar percaya bahwa ia sungguh orang saleh dan beragama, sementara menempatkan orang atau pihak lain untuk memikul tuntutan moral dan keagamaan yang ia sendiri sesungguhnya tidak lakukan.

That the hypocrite reign not, lest the people be ensnared. (Job 34:30, KJV)

Yeshua Ha Mashiah memperingatan bahaya kemunifikan dengan baik sekali dan terperinci, tercatat pada Injil Matius pasal 23.

Dalam kehidupan sehari-hari praktek kemunafikan dan kerugian yang diakibatkannya bisa didaftarkan sebagai berikut:

  • Menempatkan peraturan keagamaannya setinggi mungkin, sehingga tidak sadar bahwa ia / mereka telah menginjak-ginjak Hak Asasi Manusia milik orang di sekitarnya,
  • Menuduh orang lain sebagai menyembah berhala, sementara ia / mereka sendiri telah menjadikan peraturan agamanya sebagai sosok yang disembah alias berhala akibatnya mereka tidak segan-segan membakar atau merusak rumah ibadah orang lain yang tidak sama dengan aturan agamanya, sementara menjadikan rumah ibadahnya sarang penyamun
  • Menyombongkan diri sebagai pembela hukum-hukum Elohim, faktanya si munafik menginjak-nginjak Hukum Elohim yang bahkan paling hakiki dan terpenting – suatu perbuatan yang bahkan tidak umum dilakukan oleh orang yang tidak beragama sekalipun -, yakni: keadilan, belas kasihan dan kesetian (Mat 23:23)
  • Orang munafik sering kali berprilaku lebih berkuasa dan lebih suci daripada Elohim Yang Mahakuasa dan Mahasuci; sehingga mereka cepat menghakimi dan main hakim sendiri
  • Tanpa ia / mereka sadari, ia bertindak seperti pemilik dan penguasa tunggal dari kota atau negara dimana ia / mereka hidup. Akibatnya kerusuhan dan ketidak adilan selalu terjadi.
  • Ia merasa sebagai “pelaku hukum yang 100% benar,” sementara orang lain harus dihukum, ahli hukum yang tidak berpihak kepadanya dituduhnya “orang kafir” dan “orang murtad;” sehingga badan pengadilan bisa lumpuh total.
  • Menempatkan dirinya sendiri / kelompoknya paling benar, siapa pun di luar mereka adalah “kafir” dan “najis/kotor, atau sedikitnya tergolong “tidak murni,” akibatnya mereka menteror siapapun, bahkan lebih sadis lagi kepada saudara-saudari seimannya yang dianggapnya “tidak murni” tersebut. Tidak heran perang saudara selalu terjadi atau sedikitnya negara menjadi terkebelakang dan HAM selalu terabaikan
  • Mereka sendiri tidak perduli dengan Kerajaan Sorga, sekalipun setiap perkataannya selalu menyebut nama ayat-ayat suci dan nama Elohim, parahnya mereka menghalangi rakyat yang rindu hidup kudus dan ingin masuk Sorga (Mat 23:13)

Nampak jelas sekarang bahwa praktek kemunafikan jauh lebih merugikan negara dan bangsa dibanding praktek korupsi. Yeshua Messiah menggolongkan praktek kemunafikan sama seperti penyebaran sel kanker ganas: “Celakalah bagimu, hai para ahli kitab dan orang-orang Farisi, hai munafik (hypocrites!), karena kamu menjelajahi lautan dan daratan, untuk menjadikan seseorang penganut agamamu dan manakala dia sudah jadi, kamu menjadikan dia anak neraka yang dua kali lipat daripadamu.” (Mat 23:15)

Di jaman Yeshua, pemungut pajak dikelompokan sebagai musuh bangsa Israel, sebab ia memungut cukai / pajak dari bangsanya sendiri bagi keuntungan penjajah Romawi, namun Adonai Yeshua tidak pernah mengutuki mereka sekeras Dia mengutuki orang-orang Farisi dan ahli-ahli kitab keagamaan, “Celakalah kamu … orang-orang munafik!” (ITB). Tahukah Anda bahwa Matius adalah bekas pemungut cukai, ketika Yeshua berkata kepadanya “Ikutlah Aku!” Segera Matius meninggalkan pekerjaanya. (Mat 9:9-10) “Memeras” rakyatnya sendiri bukanlah kehendak hatinya, itu hanya profesinya untuk hidup (Lukas 19).

Lebih baik dikenal sebagai orang berdosa daripada orang munafik.jpg

Lebih baik dikenal sebagai orang berdosa daripada orang munafik

“Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Lukas 6:42)

Adonai Yeshua tidak perlu mengatakan kepada para pemungut cukai: “Hi kamu orang berdosa, kafir, bertobatlah!” Cukup dengan kalimat “Ikutlah Aku!” atau “Aku harus menumpang di rumahmu” kepada Zakheus; itu telah cukup untuk menyadari dosa mereka dan membuat mereka bertobat.

Apa reaksi para pemimpin agama yang munafik dari kejadian ini? Mereka begitu buta rohani, sehingga bukannya malu dan bertobat, sebaliknya, mereka yang telah merebut rumah-rumah janda tua dan orang miskin dan membunuh banyak hamba Tuhan menegur Adonai Yeshua: “Mengapa kamu makan bersama-sama dengan orang berdosa?” Sungguh tidak bisa dipercaya bukan?! Namun itulah fakta kemunafikan mereka yang sesungguhnya!!

Namun itu belumlah klimak dari bahaya kemunafikan mereka. Seperti mungkin Anda telah tahu, mereka memfitnah Yeshua telah menghujat Elohim dan menentang Kaisar Romawi. Pilatus dan Herodes yang tidak percaya Elohim, atau “orang-orang Kafir” jika Anda suka menyebutnya, menyatakan “Yeshua tidak bersalah” (Lukas 23:13-15). Mereka yang dibelakang  punggung penguasa Romawi adalah penghasut untuk jangan bayar pajak dan berontak kepada Kaisar, di sisi lain, menyerahkan Yeshua, seorang dari bangsanya sendiri yang tentang Dia, Bapa Surgawi berkata “Inilah Putra-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!” (Markus 9:7) untuk disiksa dan di hukum salib oleh bangsa Romawi. Para pengikut Yeshua teraniaya berat dan terpaksa mengungsi bahkan ke negara-negara tentangga.

Apakah hukuman mereka? Dan seberapa besar rakyat Yehuda menderita oleh karena berdiam diri atas kemunafikan pemimpin agama mereka?  Sejarah mencatat: Mereka dibakar hidup-hidup di dalam gedung Bait Elohim oleh tentara Romawi di bawah pimpinan Jendral Titus.  Mereka yang lari keluar dibunuh oleh pedang. Yang terlepas dari pedang tentara Romawi, perut mereka dibelah oleh bangsa lain yang tinggal di sekitar mereka (karena dikabarkan mereka menelan emas saat melarikan diri). Bait Suci mereka diratakan dan semua orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem diusir kepembuangan. ‘Negara’ Yudea kembali dikontrol penuh oleh penjajah demi penjajah – dari 70 AD sampai 1948. Suatu harga yang sangat mahal!!

Jadi adakah obat untuk membebaskan bangsa dan negara dari ancaman kemunafikan? Ada!! Firman Elohim memberi jalan keluar.

  • Oleh karena kemunafikan adalah pamer kesombongan semu di muka umum, maka Yeshua tidak menegur mereka secara sembunyi-sembunyi atau empat mata. Ia menegur mereka di muka umum dihadapan banyak orang bahkan dengan suara yang keras: “Celakalah bagimu, hai para ahli kitab dan orang-orang Farisi, hai (para) munafik (hypocrites!). 8 kali Yeshua mengutip kalimat ini sementara mendaftakan kemunafikan mereka.
  • Mereka ditegur-Nya di Bait Suci. Mereka pemimpin keagamaan, Bait Suci adalah tempat kekuasaan mereka tertinggi. Di situlah Yeshua mengkonfrontasi kemunafikan mereka.
  • Lawan kemunafikan dengan “roh yang berlawanan.” Benci hadapi dengan kasih (Mat 5:43-48, Roma 12:9); gossip dan fitnah hadapi dengan nasehat dari hati yang suci dan murni (1 Tim 1:5-7); ibadah yang mengutamakan aturan nenek moyang hadapi dengan ibadah yang beralaskan kehidupan (Roh Kudus) dan kebenaran dan (Yoh 4:23-24) dst.

Kebodohan secara intelektual mudah diperbaiki, namun kebodohan secara rohani haruslah dikonfrontasi secepat mungkin, sebab orang munafik adalah figur teladan yang palsu serta berbahaya bagi manusia yang bersusila. Pengalaman Abraham di Negeb (Kej 20 di atas) membuktikan pada kita bahwa sering kali orang yang tidak mengenal Elohim lebih baik kelakuannya dari orang beragama yang munafik; Abraham diijinkan tinggal di negeri mereka di manapun ia suka, plus dihadiahi sejumlah besar binatang ternak, serta hamba laki-laki dan perempuan; kepada Sara dihadiahkan seribu syikal perak (Kej 20:14-16)

Bacaan menarik lainnya:

Pembaca bebas memakai artikel TheCamelSpeaksOut.wordpress.com sejauh tidak merubah tulisan aslinya dan menyertakan link situsnya. Hargailah karya cipta orang lain. Terima kasih, The Camel Speaks Out / Unta Angkat Bicara