“Karena tiga hal bumi gemetar, bahkan, karena empat hal ia tidak dapat tahan: …” (Amsal 30:21, ITB)
F. Castro tahu agenda NWO
Kematian Fidel Castro, 47 tahun lamanya memimpin Kuba (1959-2006) diperingati dengan sedih oleh para komradnya (comrade: panggilan di duna komunis untuk ”rekan seperjuangan”), namun sukacita bagi lawanya atau orang yang tidak setuju kepada gerakan komunisme Castro. Di bawah ini laporan Media siapa yang merupakan komrad dari Fidel Castro.
Bagi Anda yang sedikitnya berusia 40 tahun, tentu tidak asing dengan Fidel Castro, ia terkenal sebagai seorang diktator komunis Amerika Latin. Preseden terpilih AS Donald Trump mengkomentari kematian Fidel sebagai ”seorang diktator brutal yang telah menekan masyarakatnya sendiri hampir 6 dekade.” Selama kepemimpinannya ribuan orang Kuba terbunuh dan lenyap, tercatat lebih dari 5.700 jiwa, jumlahnya dua kali lipat dari korban kediktatoran regim Chili Jenderal Augusto Pinochet, Direktur Exsekutif Cuba Archive menulis. Masyarakat Kuba dipengasingan seperti di AS merayakan kematian Fidel Castro dengan sukacita, media melaporkan. Di Kuba sementara puluhan ribu berdatangan untuk memberi hormat terakhir, FranceTV mewawancarai beberapa orang pemuda seorang berkata, “boss saya memerintahkan pergi. jadi saya disini karena hanya tidak ingin kehilangan pekerjaan saya.”
Kuba di bawah Castro telah menjadi negara yang hampir mati; miskin, penduduk yang semakin berkurang (usia pemuda berimigrasi dan tingkat aborsi yang tinggi). 30 aborsi per 1000 (seribu) wanita usia melahirkan; hampir dua kali lipat dibanding Amerika Serikat laporan lainnya menulis.
Para Komrad Fidel Castro. Pemimpin diktator Korea Utara memerintahkan negara Korut berkabung selama tiga hari. Castro berkunjung menemui Kim Il Sung tahun 1986, dan dikirim balik ke Kuba oleh Kim sebagai ”seorang komrad dalam bersenjata melawan Amerika Serikat.” Presiden yang sekarang, Kim Jong Un mengirim kabar turut berduka, menyebut Castro seorang ”teman dekat dan comrade” dari masyarakat Korea Utara. ”Kematian Fidel Castro Ruz adalah sebuah kehilangan besar bagi masyarakat kedua negara yang berjuang untuk revolusi Kuba dan penjangkauan kemasyarakatan besar,” koran partai komunis Korut Rodong Sinmun menulis.
F. Castro bersama Yasser Arafat
Pemerintah Negara Republik Islam Iran (NRII) berjanji akan mengirim delegasi kenegaraan pada pembakaran mayat Castro, bagi Pemerintah NRII, Castro adalah ”lambang perjuangan mencari-kemerdekaan bagi yang tertekan,” PM Iran berkata.
Dewan Nasional Palestina, dalam pernyataan turut berkabung bagi Castro, menggaris bawahi hubungan dekat antara Yasser Arafat (Pemimpin PLO) dengan Castro. Arafat berkunjung menemui Castro di Kuba sedikitnya delapan kali. Castro bukan hanya penasehat Arafat di dalam memerangi Israel, ia juga memberikan bantuan militer bagi gerakan Fatah yang dipimpin oleh Arafat dikenal dengan Intifada Pertama (1987-1991). Koran Israel menulis.
Paus Francis I mengunjungi Fidel Castro
Vatikan, Paus Francis I menyampaikan telegram duka cita ke saudara Fidel Castro, Raul, kematian Fidel sebagai “berita menyedihkan.” Paus berkata, “ Saya mempersembahkan doa-doa kepada Tuhan bagi kematiannya dan saya mempercayakan seluruh masyarakat Kuba kepada ibu syafaat Perempuan Amal Kita El Cobre (Our Lady of Charity of El Cobre; nama lain dari Bunda Maria), pelindung dari negeri ini, ” tulis Koran Katolik Catholic Herald mengutip isi telegram tersebut. Paus Francis I adalah Paus Amerika Latin (orang Itali besar di Argentina) dan Presiden Baraq Obama, adalah presiden AS – kulit hitam – yang pertama berkunjung ke Kuba sejak Fidel Castro berkuasa. Perkataan Castro 1973 di atas menyatakan ia tergolong orang cukup penting di dalam pembentukan NWO.
Hubungan Fidel Castro dengan Vatikan telah terjalin baik sejak lama; Paus Francis I berkunjung ke Cuba tahun 2015, Paus Benedictus XVI dan bahkan Paus Yohanes Paulus XII (1998).
Paus Benedict XVI megunjungi Fidel Castro
“Fidel Castro – yang memerintah dari 1959 ke 2008 telah didefinisikan oleh HAM kekejaman terhadap para pembangkang politik, orang-orang Kristen, para LGBT Kuba, dan ‘yang tidak diinginkan’ lainnya.”
Koran online Breitbart.com menulis “Siapa adalah siapa dari Elite Anti-Amerika yang menghadiri Pembakaran mayat diktator Fidel Castro.” linknya ada di bawah.
Referensi:
Read the rest of this entry →