Category Archives: Jihad

Kematian Islam Fundamentalisme Indonesia; segera?

Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.  (Lukas 6:43-44)

Kata “Islam Fundamentalisme” sering kali disalah artikan oleh media arus kuat (mainstream media; MSM) untuk merefer pada terorisme. Islam Fundamentalisme adalah sederhananya Islam bersayap konservativ, sama seperti Kristianiti Fundamentalisme yang bersifat konservativ atau disebut juga “berideologi sayap kanan.” Lawan katanya adalah “idiologi sayap kiri” yang berarti “liberal” alias tidak berfondasi dalam arti tidak berpegang teguh kepada kitab suci agama yang dianut.

Mengapa Islam Fundamentalisme telah disama artikan dengan Islam Terorisme namun tidak terjadi pada Kristianiti Fundamentalisme? Tepatnya, MSM Amerika Serikat telah mencoba mengkelompokan orang-orang Kristen fundamental sebagai “para teroris” khususnya lima tahun terakhir ini, puncaknya pada peristiwa Kegaduhan Capitol 6 Januari 2021, dimana para pendukung Presiden Donald Trump yang mayoritas adalah orang Kristen Injili membanjiri Gedung Capitol di Washington DC memprotes karena mereka berpikir telah dicurangi oleh orang-orang Partai Demokrat AS.[1] Ajaran Injil adalah kasih dan pengampunan, jadi tuduhan MSM AS jelas tidak memiliki bukti dan menodai muka sendiri.

Di Indonesia, organisasi keagamaan yang dikelompokan sebagai Islam Fundamentalisme di antaranya adalah Salafi, FPI, Jama’ah Tabligh, Darul Arqam, Laskar Jihad FKAWJ[2]. Islam Fundamentalisme Indonesia telah mengalami terpaan badai topan bahkan gelombang Tsunami. Terpaan keras ini datang dari sisi politik dan juga keagamaan.

I. Terpaan keras pada Islam Fundamentalisme Indonesia dari sisi politik.

Ambil contoh ormas FPI (Front Pembela Islam) yang berjaya dimasa Presiden Soeharto, sekarang ini Rizieq Shihab, yang mengaku keturunan nabi Muhammad, mendekam di penjara Indonesia, dan ormasnya telah ditutup pemerintah Indonesia.[3] Dan dipertengahan November 2021, Datasemen Khusus (Densus) 88 menangkap secara resmi tiga petinggi organisasi Islam di Indonesia. Ahmad Farid Okbah (Ustadz, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia), Anung Al-Hamat (dewan pengawas Jemaah Islamiah; JI) dan Ahmad Zain An-Najah (anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia; MUI)[4]

Polri dalam laporan resminya tentang penangkapan tiga tokoh Islam tersebut karena bukti-bukti yang cukup bahwa ketiganya adalah sesepuh di kelompok teroris Jemaah Islamiyah, “Mereka sebagai Dewan Syuro, sepuh dari JI” dan sekaligus menjabad “Dewan Syariah LAZ BM ABA” penggalang dana mendukung aksi-aksi terorisme (17/11/2021)[5]

Alasan Jemaah Islamiyah dianggap organisasi teroris. Penangkapan ketiga tokoh Islam ini adalah tindak lanjut pihak kepolisian Indonesia setelah menangkap besar-besaran anggota Jemaah Islamiyah; total 30 orang. JI adalah organisasi fundamentalisme Islam di sejumlah negara Asia Tenggara, yang berupaya mendirikan Negara Islam (seperti ISIS). Di Indonesia, tokoh JI yang terkenal adalah Abu Bakar Bashir (penggerak ajaran Jihad) dan Riduan Isamuddin alias Hambali (pemimpin militer jihad). Aksi teror pengikut JI di Indonesia diantaranya peristiwa Bom Bali 1 di tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 jiwa dan berakibat rusaknya dunia turisme di pulau Dewata tersebut. Lalu di tahun 2004 pada Kedutaan Besar Australia di Jakarta menewaskan 11 jiwa dan melukai 160 lainnya; karena ini Abu Bakar mendekam dipenjara.[6]

II. Terpaan keras pada Islam Fundamentalisme Indonesia dari sisi keagamaan.

Munculnya sejumlah tokoh dan cendikiawan Muslim Indonesia baik mereka yang ahli dalam ilmu agama maupun sekedar penganut Islam. Mereka adalah orang-orang Muslim yang sudah jenuh dengan “Arabisasi Islam” dan “gerakan lahirnya Negara Islam Indonesia,” sejenis yang digaungkan Taliban di Afganistan dan Boko Haram di Negeria.

II.1.  Terpaan dari Para Muslim yang bukan pemimpin Islam

A. Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Hadir sebagai bintang tamu di sebuah podcast YouTube terkenal yang dimiliki Deddy Corbuzier (Muslim), ia berkata, “Saya kalau berdoa pakai Bahasa Indonesia. Tuhan kita bukan orang Arab.” Pernyataan Jendral Dudung ini menjadi viral dan bahkan sejumlah tokoh Islam Indonesia angkat bicara. 1/12/2021

B. Dr. Ade Armando, M.Sc. Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Muslim asal Minangkabau. Pernyataan-pernyataanya yang anti-Islam Fundamentalisme ditayangkan secara rutin di YouTube Cokro TV 2024. Dan selalu ia tutup dengan kalimat: “Mari terus gunakan akal sehat” dilanjutkan dengan variasi kalimat: … agar negara selamat!” dan “… agar agama bermanfaat!” dsb.

C. Denny Siregar

II.2. Terpaan dari Pakar Islam Indonesia

A. Abdurrahman Wahid, Almarhum. Doktor Ilmu agama Islam, putra dari pendiri NU, dan pemimpin NU serta Presiden RI ke-4 (1999-2001). Beliau yang matanya kurang sehat, namun dikenal masyarakat Indonesia sebagai tokoh Islam yang berpikiran sangat jernih dan tajam. MUI yang sering membuat fatwa-fatwa sesat, Gus Dur, panggilan akrab beliau, pernah berkata dengan lantang, “Makanya, MUI bubarin sajalah kalau caranya begini. MUI kan hanya satu dari sekian ormas Islam. Oleh karena itu, jangan gegabah mengeluarkan pendapat, Karena hal itu bisa membuat kesalahpahaman semakin melebar.”[7]

B. Muhammad Quraish Shihab; Profesor dalam tafsir Alkuran di IAIN. Lulusan S3 daro univeristas al-Azhar Cairo, rektor Uni. Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta (1992-1998)

C. Mohammad Mahfud Mahmodin, Prof bidang ilmu hukum, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (2019-2024)

Pembaca bebas memakai artikel TheCamelSpeaksOut.wordpress.com sejauh tidak merubah tulisan aslinya dan menyertakan link situsnya. Hargailah karya cipta orang lain.

Terima kasih, The Camel Speaks Out / Unta Angkat Bicara

Jubir Hamas menyatakan alasan utama gencatan senjata 2021; ”Kami kehabisan para perawan!”

Mereka akan mengucilkan kamu dari sinagoga, bahkan saatnya akan tiba, bahwa setiap orang yang membunuh kamu, ia menyangka sedang melakukan ibadah kepada Elohim. Dan mereka akan melakukan semua ini kepada kamu, karena mereka tidak mengenal Bapa maupun Aku.” – Yeshua Ha Mashiah Yohanes 16:2, IMB

Jumat, 21 Mei, Hamas dan pemerintah Israel setuju untuk mengakhiri perang. Lihat linknya di bawah.

Koran online Israel, mengutip pernyataan Jurubicara Hamas alasan tersebut sekaligus menyingkat siapa para pendukung Hamas.

”Sejumlah orang menuduh kami kekurangan roket. Itu tidak benar,” Awana Shahid Jurubicara Hamas, berkata dari kantornya di Qatar. Koran Israel mengawali pernyataan Awana.

”Kami telah mempelajari dari teman-teman kami di Hezbollah ketika kalian pergi perang melawan Israel, kalian jangan pernah ’memiliki terlalu banyak roket,’ tidak ada urusan apa yang hukum internasional katakan. Menembaki roket-roket ke Israel adalah seperti kecepatan 60 mil/jam di wilayah 55 mil/jam. Jelas, itu adalah illegal dan orang-orang mati, tetapi tidak ada seorangpun akan menghentikan kamu.”

Shahid menjelaskan alasan nyata untuk gencatan senjata Jumat tersebut

”Kami kekurangan para perawan,” Shahid berkata dengan malu yang besar.

”Kami memulai menggali saluran-saluran bawah tanah yang telah hancur terse but dan menghitung lebih dari 200 [pria pejuang Hamas]. Semua adalah para peria yang baik, dan kontrak sangat jelas pada hal ini. Bahwa kami perlu menyediakan lebih 1.400 perawan, dan kami hanya punya sekitar 1000 perawan yang tersedia.” [Hamas percaya, 1 pria mati akan dapat hadiah 72 perawan]

”Untungnya, kita sedang mendapat banyak dukungan dari teman-teman kita di Yordan dan Suuriah. Mereka memiliki banyak ’orang Palestina’ yang mati, lebih dari kita, tetapi mereka mati oleh para Arab dan bukan sebagai martir, jadi mereka tidak perlu para perawan mereka. Iran memiliki banyak simpanan perawan, tetapi mereka berkata mereka mungkin perlu mereka segera, jadi kita tidak bisa mendapatkan satupun dari mereka.”

Shahid tidak perduli dengan kematian orang Israel bahkan bangsanya sendiri

”Setiap orang berpikir itu adalah mudah membunuh para Zionist, “Shadid berkata. “Kita tidak perlu menginverstasi banyak di roket-roket, sebab mereka tidak meluncur jauh atau sangat akurat. Kami tidak perduli dimana mereka mendarat, asalkan mereka mendarat di kota-kota Israel. … sekalipun jika banyak dari mereka jatuh pada orang-orang kita sendiri.”

”Klub pendukung kita di AS sedang bekerja untuk menjadikan Iron Dome (Israel) tersebut illegal. Tetapi kita perlu para perawan  dan para pendukung kita di AS hanya tidak dapat mensuplai mereka. Kita mendapat masalah tahun lalu, kami ke Free Palestine Club of California. Mereka telah mengirim kami sebuah daftar para perawan, namun separuhnya para lesbian dan separuh lainnya separuh pria berpakaian abayas [pakaian terusan wanita berwarna hitam]. Ketika para shahid kita mencabut hijab-hijab tersebut untuk meneliti pada para perawan California tersebut, mereka sungguh kecewa, mereka telah ingin meninggalkan sorga dan Kembali ke Gaza. Kalian tidak dapat melakukan jihad dengan para perawan palsu.”

Silahkan beri komentar anda.

Sumber: HAMAS DECLARES THE REAL REASON FOR THE CEASEFIRE; “WE RAN OUT OF VIRGINS!” by Israel365news.com. 24 Mei 2021

Baca juga:

Pembaca bebas memakai artikel TheCamelSpeaksOut.wordpress.com sejauh tidak merubah tulisan aslinya dan menyertakan link situsnya. Hargailah karya cipta orang lain. Terima kasih, The Camel Speaks Out / Unta Angkat Bicara

Finally, there is something PM Israel Netanyahu agrees with Hamas’ Leaders

But let your communication be, Yea, yea; Nay, nay: for whatsoever is more than these comes of evil. (Matthew 5:37, KJV)

clashes between Israelies and Palestianians at the border“Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu makes a shocking statement regarding the recent Hamas-led riots that threatened Israel’s southern border: Netanyahu stated that he agrees with the declarations made by Hamas leaders,” Israeli media said

Netanyahu: “I Completely Agree With the Leaders of Hamas”, visit the link for seeing the video

Pembaca bebas memakai artikel TheCamelSpeaksOut.wordpress.com sejauh tidak merubah tulisan aslinya dan menyertakan link situsnya. Hargailah karya cipta orang lain. Terima kasih, The Camel Speaks Out / Unta Angkat Bicara

Perang Suuni-Shia di Yaman semakin parah setelah militan Houthi membunuh ex-presiden Saleh

Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan. (Matius 24:7-8)

Gadis kecil Yaman merawat dirinya sendiri di tengah puing-puing bangunan

Gadis kecil  Yaman ditengah puing bangunan

Perang akan ada “lebih kasar di masa depan” Mahmoud Azani seorang politikus dan akademi Yaman yang tinggal di Britania Raya berkomentar di GulfNews menanggapi pembunuhan berdarah atas ex-presiden Yaman oleh bekas sekutunya sendirii

Hanya beberapa hari setelah Ali A. Saleh menyatakan keinginannya, pada suatu wawancara TV, “berpindah halaman” (turn the page) berdialog dengan pihak kuali-dukungan negara Arab Saudi untuk menciptakan harapan baru demi perdamaian di negaranya yang telah pecah perang sipil hampir tiga tahun tersebut, hari Senin, laporan dari tentara suku Houthi menyatakan bahwa mereka telah membunuh “penghianat bangsa.” Rumahnya diledakkan.

Tahun belakangan ini Arab Saudi membombardir Yaman dengan bom-bom melalui jet tempurnya, dan belakangan ini memblokir bantuan kemanusian internasional masuk ke Yaman yang telah mengalami bencana kelaparan karena perang sipil sejak meletusnya kekacauan “the Arab Spring” tepat tujuh tahun lalu. Perang Yaman adalah perang agama antara Suuni melawan Shia. Semua sekutu Saudi adalah Suuni, dan Houthi yang Shia didukung oleh Khalifah Shia Iran. Jadi ketika ex-presiden Saleh yang juga orang Shia ingin mengadakan dialog perdamaian dengan Saudi dan sekutunya, ia dianggap bukan “pembawa damai” tetapi “penghianat bangsa.”

Saat ini telah terjadi perang antara pihak yang setia pada Ali A. Saleh dengan militan suku Houthi, sedikitnya 125 tewas dan lebih dari 200 luka-luka

Badan-badan bantuan kemanusian memperkirakan puluhan ribu orang Yaman telah tewas akibat perang. Lebih dari 20 juta orang Yaman (2/3 dari jumlah populasi) telah menjadi bergantung dari bantuan kemanusia sejak campur tangan Saudi di tahun 2015. Tahun 2016 saja diperkirakan 63 ribu anak meninggal karena kurang gizi, Reuter  mengutip laporan UNICEF

Negara Yaman yang telah menjadi negara Arab termiskin sebelum perang sipil pecah di tahun 2015, sebelum telah mengalami guncangan ekonomi ketika demontrasi berdarah terjadi untuk menumbangkan Presiden Saleh (2011).

Nampaknya para pria Yaman lebih mementingkan membela agama Shianya daripada memperhatikan rakyatnya yang mati kelaparan.

Anak-anak Somalia kurus-kering karena perang berkepanjangan.jpg

korban perang di Somali

Dan Yaman tidaklah sendirian dalam hal ini, bangsa Somali lebih tidak perduli lagi. Sejak negara Suuni ini merdeka dari tangan Britania Raya (1 Juli 1960), sistim pemerintahan yang dibuat oleh Britania hanya bertahan 30 tahun. Sejak 1991 perang sipil Suuni lawan Suuni di Somali masih berlangsung sampai hari ini; 26 tahun perang saudara! Diperkirakan satu juta orang Somali telah tewas akibat perang tersebut. Orang Somali selalu bangga dengan klaimnya ”Somalia adalah Muslim yang asli.”

14 Oktober 2017, kelompok militan Somali Al-Shabaab meledakan sebuah truk yang berisi 600-800 kg bahan peledak di kota Mogadishu, berakibat 300 orang mati seketika.

PBB pada laporannya 3 Mei 2013 menyatakan 3 ribu (3.000) tentara perdamaian Uni-Afrika (cabang dari PBB untuk benua Afrika) telah tewas di Somali. Sebelum tentara Uni-Afrika ini terbentuk, pemerintah Ethiophia telah mengirim sejumlah tentaranya untuk menstabilkan tetangganya ini, namun yang mereka dapatkan adalah kematian. Kematian tentara Uni-Afrika terus berlangsung di negara Somali ini.

Ketika Ismael masih dikandungan ibunya, Hagar. Malaikat YAHWEH berkata kepada Hagar, “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab YAHWEH telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.” (Kejadian 16:11-12).

Muslim tidak bisa menyalahkan orang Barat maupun Israel dalam perang agama sesama mereka, sekalipun Barat terlibat di dalam penjual senjata, negara Israel lahir di Timur Tengah. Elohim telah melihat kedepan dari karakter yang Ismael – bapa dari banyak bangsa Arab dan Timur Tengah. Sejak Muhammad memproklamirkan agama barunya kota-kota di Saudi telah banjir dengan darah.

Pemecahan masalah antara Muslim dengan segala aliran agamanya bukanlah ”angkat senyata” maupun “mata-ganti-mata,” tetapi memiliki ”Raja Damai” / “Prince of Peace” di dalam hati mereka! Lihat kitab nabi Yesaya 9:5-6 / 6-7 versi Inggris.

Melalui kesempatan ini saya mengajak semua orang Kristen dimanapun Anda berada untuk membawa bangsa Yaman ini di dalam doa-doa Anda kiranya Elohim YAWEH menurunkan kemurahan dan belas kasihan-Nya kepada bangsa Yaman. Amin.

Adonai Yeshua memberkati Anda semua!

Read the rest of this entry

A Moment for Truth (about Islam) by Dave Hunt

America awakened September 11 to appalling scenes on TV of passenger planes deliberately crashing into the towers of the World Trade Center and into the Pentagon. Stunned disbelief gave way to the question, who could so carefully plan and efficiently execute such incredibly inhumane destruction and slaughter? What cause could so powerfully motivate educated and trained individuals to sacrifice their own lives and the lives of so many total strangers in this manner? In the minds of civilized people these men were unbelievable fanatics. But were they?

Could one call the spiritual leader of an entire major country a “fanatic,” a man universally recognized as properly representing his religion? Who would know his religion better than the spiritual leader himself? Such was Iran’s Ayatollah Khomeini when he declared, “The purest joy in Islam is to kill and be killed for Allah.”1 Is that fanaticism? Read the rest of the article

Read also:

Read the rest of this entry