Category Archives: Kesaksian mantan Muslim

Kesaksian Ex-Muslim Sandra Solomon dari Arab Saudi bahwa Yeshua adalah Jalan Kebenaran dan Kehidupan

Sandra Salomon ex-Muslim Palestina besar di Arab Saudi

Sandra, Kristen Arab

Sandra adalah seorang wanita Palestina dibesarkan di Arab Saudi. Ia lahir di Ramalah, West Bank, orang tuanya membawa ia pindah ke Arab Saudi ketika ia berumum 9 tahun. Di Arab Saudi, ia masuk sekolah namun yang diajar umumnya tentang agama Islam. “Saya belajar Kuran, kehidupan Muhammad dan Hadis, sejarah Islam bagaimana Muhammad merebut wilayah-wilayah, dan saya juga belajar Syariah Islam (Hukum Islam). Saya dipaksa mengenakan hijab dan niqab (dua jenis pakaian wanita Islam). Arab Saudi adalah negara yang menerapkan 100% Syariah Islam.” Sandra berkata.

Di sekolah ia menjadi seorang yang suka mempertanyakan Islam. “Saya banyak berontak, dan sering diseret keluar dari sekolah, setelah lulus SMA saya menerima tahanan rumah untuk beberapa tahun sampai orang tuaku menikahkan saya secara paksa dengan seorang pria. Saudara laki-lakiku mencoba beberapa kali membunuhku oleh sebab ia melihat saya berbicara dengan seorang laki-laki, dan lain waktu karena saya menolak memakai hijab. Pemakaian Hijab adalah alasan utama saya mempertanyakan Islam.”

Bagi Sandra, Islam hanyalah ideologi politik bukan agama dan semuanya hanya bagi keuntungan dan kepuasan kaum pria, “Tidak ada hak bagi para wanita, mereka adalah kelas nomor dua di masyarakat. Tidak memiliki indentitas diri sendiri, saya tidak memiliki kontrol penuh atas hidup saya sendiri, semuanya atas nama pelindung laki-laki, entah itu suami, ayah, saudara laki-laki untuk mengurus ku. Saya tidak boleh tinggalkan rumah tanpa seijin mereka.”

Setelah memiliki seorang putra, berusia satu tahun, Sandra membawa anaknya lari keluar dari Saudi berimigrasi ke Kanada untuk mendapat kehidupan yang lebih baik, khususnya kebebasan. Di negara yang baru ini ia mengalami banyak masalah: tidak bisa berbahasa Inggris, tidak memiliki keluarga. Setahun lamanya ia membenci hal-hal yang bersifat agama, termasuk Kristianiti (Sandra berkata ini karena ajaran yang salah yang ia telah terima selama di Arab Saudi: Alkitab telah dipalsukan, Kristen adalah kafir, dll)

Baca juga:

Suatu hari ia mendengar kisah Nujood Ali, gadis Yemen berumur 9 tahun yang dipaksa menikah dengan pria yang jauh lebih tua dari dirinya: diperkosa dan disiksa secara fisik. Ini membuat ia semakin tertekan, dan membawa ia mencari keadilan dan Elohim. Lihat videonya: Child Marriage And Rape Is Still Legal In Yemen (2013)

“Melalui banyak penglihatan, saya dituntun Roh Kudus untuk membaca Alkitab. Saya pergi ke gereja Arab terdekat; bertanya pada mereka tentang Yeshua, dan meminta sebuah Alkitab dari Gereja tersebut. Pulang ke rumah saya membaca Alkitab tersebut dari Kejadian sampai Wahyu dalam tiga minggu. Saya sungguh haus akan kebenaran.” (Penglihatan: Elohim sering berbicara kepada manusia melalui penglihatan rohani dan mimpi)

”Alkitab tidak seperti Kuran,” Sandra berkata, ”untuk mengerti Kuran anda harus memiliki buku-buku referensi untuk bisa mengerti isinya; Alkitab tidak demikian, sebab Elohim sendiri yang berbicara (Logos). Firman-Nya membuka pikiranku ketika membaca perkataan Yeshua, khususnya saat membaca Kotbah di Bukit (Matius pasal 5 sampai 7). Minggu keempat saya kembali ke Gereja tersebut datang ke depan mimbar, berlutut dan mengundang Yeshua sebagai Adonai dan Juruselamatku. Terpujilah Adonai!”

Sandra Solomon sekarang ini aktif memberitakan Injil dengan timnya keliling Kanada, seperti pada video ini, seorang Indonesia telah menaruh text terjemahan Bahasa Indonesia: Kesaksian Ex Muslim Sandra Solomon dari Arab Saudi bahwa Yesus adalah Jalan Kebenaran

Catatan dari saya: Sandra Solomon mengingatkan saya akan pemuda ex-Muslim Palestina Mosab Hassan Yousef, putra tertua dari seorang pendiri Hamas. Keduanya sangat berapi-api menyerang agama Islam dan nabinya, seperti “kuda lepas dari kandangnya.” Dua alasan mengapa mereka bereaksi seperti ini bisa dimaklumi, oleh karena kehidupan lama mereka yang terkurung ketat dan tiba di Barat yang bebas, kedua karena mereka masih muda baik secara umum maupun rohani. Mosab sekarang telah lebih kalem, sopan dan dewasa, itu nampak ketika ia berbicara di forum PBB di New York September 2017. Kita berdoa agar Sandra juga menjadi wanita Kristen yang bijaksana dan dewasa secara rohani, dan sukses dalam kehidupannya. Pengorbanan dan keberanian tidaklah banyak artinya dalam Kerajaan Sorga, jika keduanya tidak di dasari oleh kasih (1Kor 13:8), oleh karena itu Rasul Paulus berkata: “Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih.” (1Kor 16:14) . GBU all!

Sumber acuan berasal dari dua video kesaksian Sandra di bawah ini:

Read the rest of this entry

Perjalanan Imanku; perpindahan dari Islam ke Ha Mashiah (Masud Masihiyyen)

Saya terlahir dalam sebuah keluarga Muslim. Saya tidak pernah menghadari sembayang Jumat, bagaimanapun saya sering membaca Kuran dan sembayang lima waktu secara rutin untuk beberapa tahun, dan juga berpuasa di bulan Ramadan. Saya sangat tertarik cerita-cerita tentang kehidupan Yeshua sehingga saya membaca Surah 19 (kitab Mariam, atau Maria orang Kristen menyebutnya) hampir setiap hari.

Perjalanan imanku dengan dan untuk Yeshua dimulai ketika aku masih kanak-kanak sekitar usia sepuluh tahun. Paman dari ayahku memiliki seorang putra yang sering berpergian ke beberapa negara Eropa, satu dari koleksi barangnya adalah sebuah salib kecil. Ketika aku ingin tahu apa artinya salib tersebut, sepupuku secara singkat mengkaitkannya kepada cerita Nabi Yeshua.

Ketika saya berusia 13 tahun, saya mendapat kesempatan belajar lebih tentang Kristianiti dengan bantuan kelas agamaku.

Masud secara panjang lebar bercerita bagaimana di negaranya masyarakat Muslim berpikir tentang Kristianiti dan Alkitabnya – semuanya buruk, yang paling benar adalah Islam dan Kurannya.

Saya tidak pernah mendapat kesempatan mendapatkan kitab suci Kristen sampai suatu hari beberapa sepupuku meminta saya pergi bersama mereka dan menolong satu dari sepupu kami dengan projek sekolahnya. Kami bertemu dan pergi ke toko kecil dimana buku-buku bekas dijual. Pada sebuah rak buku mataku melihat sebuah buku sangat tipis berdebu. Ketika saya ambil itu, itu ternyata kitab Injil Markus! Saya merasa kakiku tidak menginjak bumi oleh karena ketidak sabaranku tidak tertahan – saya ingin segera terbang pulang dan membacanya.

Saya membaca Injil Markus ini lebih dari tiga kali pada hari yang sama tersebut. Buku tipis ini secara sempurna menjabarkan apa artinya salib dalam kehidupan Yeshua dan bagaimana salib datang mewakili Yeshua.

Ketika berita tersiar di rumah bahwa saya telah membeli Injil Markus tersebut, kemarahan ibuku menyala-nyala. Yang mengejutkan setiap orang ayahku nampak tertarik untuk membacanya – ia telah lama ingin membaca kitab Injil. Jadi ayahnya membaca Injil Markus tersebut.

Sehari setelah hari Natal, secara berani saya bercerita kepada kedua orang tuaku bahwa saya telah merayakan Natal pertamaku; ia bikin sendiri meniru dari acara TV Kristen. Ini membuat kedua orang tuanya marah dan mengundang ahli agama ke rumah untuk membawa saya kembali ke Islam. Masud menangkis semua celaan tamu ini atas Kristianiti, “Saya berkata bahwa kesimpulannya tidaklah logis” dan “Kuran secara umum lebih tebal oleh karena itu mengulang-ulang cerita-cerita yang sama terus menerus.”

Jawaban saya ini membuat orang tua saya marah, khususnya ayah saya, yang siap memukulku. Saya diminta memilih satu dari dua kemungkina: melupakan Kristianiti dan kembali ke Muslim, atau meninggalkan rumah. Saya menjadi susah dan takut, ada sebagai anak remaja. Sementara air mata turun membasahi pipiku, saya berjanji untuk meninggalkan Kristianiti dan berhenti menjelekan Islam.

Tepatnya, kembaliku ke Islam tidaklah berarti melakukan praktek Islam. Saya tidak pernah lagi membaca Kuran atau sembayang lima waktu.

Setelah beberapa bulan kemudian, saya melakukan puasa Islam bersama ayahku. Bagaimapun, saya tidak dapat menahan ketertarikanku dalam Kristianiti.

Beberapa malam saya bermimpi Yeshua turun dari langit pada Hari Penghakiman. Pada suatu akhir minggu, saya pergi ke gereja terdekat ketika hujan deras turun dengan perasaan sukacita dan takut dan menunggu gerbang utama ada dibuka. Malangnya, gerbang belum dibuka, sebab ternyata saya tiba dua jam sebelum waktunya. Satu-satunya yang saya bisa lakukan adalah kembali ke rumah sementara hujan semakin deras.

Seorang dari sepupuku (dengan siapa saya merayakan Natal pertama saya) merayakan ulang tahunnya pada 15 Maret, saya mengunjunginya bersama sepupu lainnya (dengan siapa saya pergi ke toko buku dan membeli Injil Markus). Sekembali dari pesta, kami melewati gedung gereja, gerbang terbuka, jadi kami masuk dan melihat ibadah tersebut. Ini merupakan kunjungan gereja yang pertama bagi Masud. Ia berkata mengingat kejadian tersebut, “Benih dari imanku dalam Mashiah yang belum dewasa mulai berkembang ketika saya berada di jemaat tersebut, roh sukacita yang tidak bisa ditahan, kedamaian dan ringan. Roh tersebut menyakinkanku bahwa Yeshua hadir di Gereja dan saya tidak memerlukan agama lainnya untuk mencari Dia atau kebernaran-Nya.”

Karena saya masih dibawah usia 18 tahun, saya perlu mendapatkan permisi dari ayahku untuk menghadiri ibadah-ibadah Gereja. [Penterjemah: saya menduka, kejadian ini Mesir, ini adalah peraturan pemerintah Mesir untuk orang Islam yang ingin pindah ke Kristianiti]

Hal-hal mulai berubah untuk lebih baik ketika saya berhasil masuk universitas dan jauh dari kota dimana saya tinggal. Ini memampukan orangtuaku merindukanku dan mengevaluasi kasih mereka kepadaku. Tahun pertama sukses pendidikanku telah membuat kedua orangtuaku sangat bahagia dan menyebabkan mereka menghargai agama baruku. Ayaku kususnya lebih bahagia dari ibuku sebab saya pria satu-satunya dalam anggota keluarga yang mendapat gelas sarjana. Ini adalah telah menjadi impian dari kakekku bertahun-tahun.

Sebagai sorang Kristen muda setelah baptisanku, saya mulai bertanya entah saya layak mengikuti Yeshua. Saya secara salah telah berpikir bahwa pertobatanku akanlah membuat saya menjadi seorang pribadi yang sempurna dalam sekejap mata, namun saya gagal dan merasa mengecewakan Adonai. Suatu hari saya meninggalkan Alkitab di kamar saya dan pergi ke kamar lain untuk menghidupkan TV. Hal pertama yang saya dengan ketika saya hidupkan TV adalah kalimat “Bapa, ampunilah mereka; sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat!” Itu adalah tayangan dari sebuah film Kristen (saya tidak ingat namanya sekarang) dan saya mengerti ketidak sengajaan ini adalah satu dari jalan-jalan rahasia dengan apa belah kasihan Yeshua memilih untuk berkomunikasi dengan ku. [Ini kemungkinan besar Film Jesus menurut Injil Lukas, lihat Lukas 23:34]

Ini bukanlah satu-satunya kejadian yang membuat saya yakin tentang kehadiran aktif Yeshua dalam kehidupanku. Suatu ketika saat saya sangat sakit dan jauh dari rumahku. Saya tidak tahu bagaimana mengatasi masalah-masalahku. Setelah berulang kali meminta Yeshua mengangkat ku dari bumi ini, saya menjadi sangat letih dari semua tagisan dan jeritan. Lalu saya jatuh tertidur, dalam mimpi saya saya melihat pintu kamar saya terbuka dan seorang pria dengan jubah putih datang ke ranjangku dan duduk pada sisi kakiku. Saya dapat mendengar Ia mengatakan sebuah kalimat yang saya belum pernah dengan sebelumnya, ”Therefore always being confident, and knowing that while we are in the body, we are away from home from the Lord.” Setelah mengatakan kalimat tersebut, pria tersebut menyentuh kakiku dan segera saya terbangun dengan kagum. Kemudian waktu saya temukan bahwa kalimat itu adalah sebuah ayat dari Kitab Suci Alkitab* dan menyimpulkan bahwa Adonai ada disana sebagaimana Dia selalu besertaku untuk menghibur dan menuntunku.

Diberkatilah Nama-Nya selamanya. Saya berharap tetap bertumbuh dalam iman dan menjadi layak bagi panggilan-Nya. Masud

  • 2 Corinthians 5:6, EMTV)

Catatan dari penterjemah: Terjemahan Indonesia ini adalah ringkasan dari terjemahan Inggris. Lengkapnya bisa dilihat disini: My Journey of Faith Conversion from Islam to the Messiah

Masud telah banyak menulis artikel perbandingan Alkitab dan Quran, sedikitnya 40 artikel, tiga diantaranya seperti ini:

Read the rest of this entry

Zak Gariba, ex-imam Muslim experiences the Power of Yeshua’s Name and the Holy Bible

“My sheep hear my voice, and I know them, and they follow me” – Adonai Yeshua (John 10:27, KJV)

Zak at the age of 26, he became an Imam at his local mosque in Ghana, approximately 300 people under his leadership. Then a year later he moved to his own country, Negeria, where he experiences the power of Yeshua Messiah and the Holy Bible. He was persecuted for believing in Yeshua, then now a pastor in Canada. His web site: http://www.gariba.org

Pembaca bebas memakai artikel TheCamelSpeaksOut.wordpress.com sejauh tidak merubah tulisan aslinya dan menyertakan link situsnya. Hargailah karya cipta orang lain. Terima kasih, The Camel Speaks Out / Unta Angkat Bicara

What would be happened when a woman read the Quran and understand it? – a testimony from a beautiful Persian woman

My soul clings to the dust; give me life according to Your word. I have declared my ways, and You hear me; teach me Your statues. … My soul weeps for grief; strengthen me according to Your word (Psalm 199:25-28)

Aynaz Anni Cyrus was raised up from a devoted Muslim family, her father was a sheikh (an ordained religious leader in Islam, higher then a Muslim priest) and her mother was an Islamic teacher of Quran for women. She had been reading the Quran from cover to cover many times much more then her own ages (33); she had read it more then 40 times!! This video is her testimony at “International Terrorism” on October 17, 2017.

Her web site http://liveuptofreedom.com/

Read the rest of this entry

Kesaksian Fadil Mulya, Penelitian Kuran membawa imannya kepada Yeshua Ha Mashiah

“Carilah YAHWEH, hai semua orang yang rendah hati di bumi, yaitu orang-orang yang telah melakukan perintah-perintah-Nya. Carilah kebenaran, carilah kerendahan hati, kiranya kamu dilindungi pada hari kemurkaan YAHWEH Zefanya 2:3; ILT

KESAKSIAN akan saya buka dengan Firman Tuhan yang tergenapi oleh diri saya:

Yohanes 15:16 – “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”

Kitab KuranDan saya merasakan bahwa kita-kita ini di pilih untuk menjadi Milik-Nya. Begitu besar kasih Elohim akan hamba-Nya yang berbicara ini tidak dapat saya lukiskan dengan kata – kata secara sempurna. Mungkin Lebih dari 27 tahun saya telah menyangkal ke Illahian (Tuhanan) Yeshua Ha Mashiah, tetapi begitu besar kasih Elohim saya diselamatkan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal di alam surgawi. Elohim sudah pilihkan buat saya “Hidup Baru Dalam Ha Mashiah” dan karenanya sebagai tanda pengucapan syukur, saya berikan Kesaksian saya sebelum percaya sampai akhirnya saya bertaobat.

Nama saya Fadilla Mulya biasa dipanggil Fadil, saya dibesarkan di keluarga yang sangat taat dalam keIslaman orang tua saya memberi nama Fadilla Mulya adalah agar saya memiliki keutamaan yang Mulia karena Fadilla dalam bahasa arab berarti keutamaan .

Saya sendiri besar di pondok pesantren dan berlatar belakang pendidikan sekolah islam Muhammadiyah dan selalu aktif dalam kegiatan keagamaan baik masjid ataupun mushollah di daerah rumah maupun di kampus dan saya pernah menjadi ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Muhammadiyah Jakarta yang didalamnya terdiri dari aktifis-aktifis kampus yang bukan hanya aktif tetapi militan.

Disuatu saat kami mengadakan acara untuk semua mahasiswa baru bertujuan mengenalkan lembaga kami yang didalamnya ada ratusan mahasiswa baru dan kampus kami adalah kampus Islam maka saya selaku ketua LDK berbicara akan agama saya kalian dan yang ada dimuka bumi ini yang benar adalah ISLAM dan saya mengatakan “tiada Tuhan selain ALLAH SWT” [bagian dari kalimat iman agama Islam] saya percaya Allah (Ilah/God) tidak punya anak maka tidak mungkin ada anak Elohim seperti yang diyakini saudara kita yang sesat para orang Kristen jadi saya berbicara Yeshua bukan anak Tuhan, kemudian diantara kerumunan terdengar suara “siapakah Yeshua itu”. saya sedang berbicara Yeshua bukan Tuhan lalu terdengar pertanyaan itu, mungkin mahasisiwa baru atau dosen pengawas namun saya tidak hiraukan .

Tapi pertanyaan itu terus menghantui saya, Untuk melepaskan beban penasaran dan lebih mengetahui siapa dia, saya membaca Qur’an sekali lagi dan hasilnya: (penebalan ditambahkan)

  1. Dari 114 Surat dan 6666 ayat nama Nabi Muhammad ada di 4 tempat dan Nabi Isa (Yeshua) ada di 25 tempat itu membuat saya bingung, mengapa Al Qur’an lebih mengistimewakan Nabi Isa yang bagi orang Kristen Dia adalah Yeshua anak Tuhan,
  2. Saya tidak melihat nama ibu Muhammad atau nama istri-istrinya atau anaknya didalam Qur’an hanya ada satu nama perempuan yaitu Mariam yang kita tahu mariam adalah ibu dari Nabi Isa (Yeshua) dan tidak ada nama wanita lain .

  3. Kemudian tentang Yeshua ketika saya membaca Qur’an Surat 3 (Ali’Imran) : 45-55 beberapa tentang Nabi Isa.

• Al Qur’an berkata dalam bahasa arab Kalimatullah = firman Allah (Firman Elohim/the Word of God)
Rohullah = Roh Allah (Roh Elohim/the Spirit of God)
Isa Almasih = Yeshua Ha Mashiah
•Jadi menurut Qur’an Isa (Yeshua) = Firman , Roh Elohim dan yang Diurapi
•Kemudian Qur’an berkata Isa (Yeshua) berbicara pada usia 2 hari
•Qur’an berkata bahwa Isa (Yeshua) Menciptakan burung yang hidup dari tanah liat, Dia mengambil tanah liat membentuk burung di tiup lalu menjadi burung hidup.(Dia bisa memberi kehidupan kepada tanah liat dan lumpur)
•Qur’an berkata Isa (Yeshua) menyembuhkan orang yang sejak lahir buta.
•Menyembuhkan orang sakit kusta dan sebagainya…
•Mengherankan Isa (Yeshua) menghidupkan orang yang telah mati.
•Isa (Yeshua) pergi ke surga dan masih hidup, juga dia akan datang kembali.
Baca: Ali’Imran 85 (Surah 3:85) “Kepada siapa orang beriman harus berserah?”
Ketika saya melihat ini di Qur’an saya berfikir Nabi Muhammad bukan Firman bukan Roh Elohim, tidak bicara pada usia 2 hari tidak pernah menciptakan burung dari tanah liat tidak pernah menyembuhkan orang sakit tidak pernah membangkitkan orang mati dan dia sendiri mati, menurut islam dia tidak akan datang kembali jadi ada perbedaan besar diantara 2 Nabi ini.
Terjadi pergumulan besar pada saat itu di dalam diri saya dan dalam kurun waktu 2 tahun saya melakukan ibadah ganda ke masjid juga ke gereja tanpa sepengetahuan keluarga mengapa demikian karena bisa panjang ceritanya jikalau mereka mengetahui saya seperti ini.

Saya tidak memanggil Yeshua adalah Tuhan sebelumnya saya anggap dia adalah Nabi tapi dia Nabi yang lebih besar dari pada Muhammad. Jadi suatu hari saya datang ke guru atau ustad saya dia sudah membimbing saya selama beberapa tahun dalam sebuah kelompok pengajian kecil yang disebut liQo’an atau fersi kita adalah Komsel atau Cool, saya bertanya.

Saya: Ustad bagaimana Tuhan menciptakan Alam Semesta?
Ustad: Dengan Firman
Saya: Melalui Firman? Firman itu pencipta atau ciptaan? (ini harus diterangkan Firman itu pencipta atau ciptaan), Qur’an berkata isa (Yeshua) itu firman Elohim, ‘bila ustad saya mengatakan firman adalah pencipta itu berarti Yeshua adalah pencipta jadi orang Islam harus jadi Kristen’ , bila dia mengatakan Firman adalah ciptaan dia “terjebak” mengapa? Qur’an berkata semua diciptakan oleh firman, bila dia katakan firman adalah ciptaan bagaimana bisa firman menciptakan ‘TUHAN (YAHWEH)” masa ciptaan menciptakan pencipta, dan dia terdiam dan tidak bisa mengatakan Firman itu pencipta atau ciptaan dia menjadi sangat marah.
Ustad: Firman bukan pencipta atau ciptaan, keluar kamu dari sini…!!!
Saya: Firman bukan pencipta atau ciptaan karena itu orang Kristen berkata Firman adalah Anak Allah (Anak/Putra Elohim/the Son of God).
Ustad: Jika Tuhan punya anak tunjukan istrinya? tidak beristri bagaimana punya anak…
Saya: Elohim dapat melihat tanpa mata, Elohim dapat berbicara tanpa mulut dan lidah, Elohim dapat mendengar tanpa telinga, itu tertulis dalam al Qur’an, jika seperti itu Elohim dapat punya anak tanpa istri atau menikah bahkan tanpa ML, ini menjadi perdebatan besar.

Singkat cerita akhirnya saya bertobat di perkuat oleh ayat yang ketika saya baca merupakan Peringatan akan Muhammad khusunya dan bagi kaum Muslim pada umumnya yaitu :
QS Yunus: 94
فَإِنْ كُنْتَ فِي شَكٍّ مِمَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ فَاسْأَلِ الَّذِينَ يَقْرَءُونَ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ لَقَدْ جَاءَكَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.

Allah telah memperingati janganlah ragu akan kebenaran yang datang dan membaca Kitab-kitab sebelum adanya ajaran Muhammad, juga QS Almaidah: 68
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّىَ تُقِيمُواْ التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ
“Katakanlah ! hai ahli kitab, kamu tidak pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injil, dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”.

Baca: ALLAH memerintahkan nabi Muhammad percaya kepada Alkitab – Surah 10

Setelah mencari keselamatan selama 2 tahun dan pada masa-masa itu saya rajin membaca Alkitab dan kegereja juga berikrar dengan segenap hati saya menyatakan bahwa Yeshua Ha Mashiah adalah Tuhan yang kekal dan penolongku dunia dan akhirat. hingga saat ini saya masih memegang teguh keyakinan saya dan terus belajar, dan ketika saya membaca Alkitab yang membuat saya tersentak yaitu Firman Tuhan dalam Yohanes pasal 1 ayat 1 dan seterusnya:
Firman yang telah menjadi manusia: “Pada mulanya adalah firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”
Qur’an mengatakan Yeshua adalah Kalimatullah = Firman dan Alkitab juga mengatakan Yeshua adalah Firman Allah, saya melihat keduanya mirip dan saya sangat bahagia menemukan itu, lalu saya mendengar lagi Yohanes 1:12 ayat yang sangat menyenangkan saya karena tertulis jika menerima Yeshua maka Yeshua memberi kuasa menjadi anak Elohim, kalian tahu semua ayat dalam Qur’an, Elohim memanggil manusia sebagai budak dan Elohim sebagai tuan, tuan tidak bisa mengasihi budaknya dan budak tidak bisa mengasihi tuannya, hanya Bapa lah yang mengasihi anakya dengan tulus dan tiada pernah terputus cinta-Nya sampai kapanpun karena dalam Kristen hubungan Tuhan dan hamba-Nya adalah hubungan Bapa dengan anak. saya sendiri tidak suka di panggil budak ..Qur’an memanggil saya budak….
Tapi Yohanes 1:12 “Bila engkau percaya pada Yeshua, dia akan memberimu kuasa menjadi anak Elohim”

Bacaan barkait:

Segera saya katakan saya perlu Yeshua untuk kesekian kali karena saya ingin menjadi anak Elohim dan saya mulai memanggil Elohim itu Bapa, yang dulu saya tidak pernah tau bisa memanggil Elohim itu Bapa, jika kalian bertanya pada saya bagaimana rasanya memanggil Tuhan itu Bapa itu tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, saya tidak mampu mengungkapkan suka cita saya memanggil Tuhan itu Bapa dan saya berfikir bahwa pencipta alam semesta ini adalah Bapaku, saya tidak dapat melukiskan suka cita dan perasaaan itu, hanya dapat dimengerti jika dialami .karena itu saya menerima Yeshua .
Tidak mudah untuk memantapkan hati ini karena saya tau konsekwensi saya jika saya mengikuti Jesus, saya akan di kucilkan baik saudara atau teman lalu di coret dari hak waris dan halal darah saya untuk dibunuh namun saya hiraukan, saya hanya bersangkal diri Pikul Salib dan terima Yeshua .
Tidak ada cita-cita saya menjadi KAFIR dan MURTAD tapi apa yang terjadi Yeshua menggenapi Firman-Nya karena bukan Dia (Yeshua) yang memilih kita melainkan Yeshualah yang memilih kita, jadi saya tidak pernah memilih Yeshua namun Yeshua lah yang memilih saya untuk menjadi Anak-Nya menjadi Milik-Nya dan menjadi Serupa dengan-nya…haleluyah
Masuk ke pokok Khotbah kita mengapa kita dipillih menjadi Milik-Nya :
Efesus 1:4-5 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat dihadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yeshua Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.
Baca: Arti Difinisi kata Kafir dalam Kitab Suci Alkitab; Ahok vs Muhammad Asroi
Versi The Message : Long before he laid down earth’s foundations, he had us in mind, had settled on as the focus of his love, to be made whole and holy by his love

Jauh sebelum ia meletakkan dasar bumi. Ia telah memikirkan kita, dan menetapkan kita sebagai fokus dari kasih-Nya, agar kita menjadi utuh dan kudus oleh kasih-Nya (Terjemahan bebas The Message).
1. Apa dasarnya Tuhan memilih kita?
Elohim memilih kita : Bukan berdasarkan kebaikan, kemampuan, penampilan, jabatan, dan latar belakang keluarga kita. Tetapi Elohim memilih kita berdasarkan kedaulatan-Nya, kasih karunia-Nya, dan tugas, tanggung jawab kita adalah meresponi-Nya dengan iman.
Contoh:
-Tuhan memilih Abraham, ia meresponi dengan iman, sehingga ia menjadi Bapa segala bangsa.
-Tuhan memilih Daud, ia meresponi, sehingga ia menjadi seorang Raja yang besar bagi Israel (Maz 78:70)
-Tuhan memilih Ester (yatim-Piatu), ia meresponi, sehingga ia menjadi seorang yang menyelamatkan bangsanya dari permusuhan (Est 4:14)
-Tuhan memilih Rahab (pelacur), ia meresponi, sehingga ia menyelamatkan dua pengintai dan namanya masuk dalam silsilah Tuhan Yeshua.
-Tuhan memilih Maria (miskin), ia meresponi, sehingga ia menjadi ibu yang melahirkan seorang Juru S’lamat dunia (Luk 1:38)

2. Kapan Tuhan memilih kita?
-Ketika kita menerima Yeshua sebagai Tuhan dan Juruselamat
-Sebelum ia meletakkan dasar bumi, sebelum dunia dijadikan (didalam kekekalan)
-Ia telah memilih kita, memikirkan kita, menentukan kita.

3. Bagaimana kita yakin kita di pilih oleh Tuhan?
-Saat kita yakin kita sudah menerima Yeshua sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita.
-Saat kita percaya Yeshua, saat itulah Kristus ada didalam kita.
-Saat Roh Kudus tinggal dalam hidup kita, saat itulah Roh Kudus akan merubah kecenderungan hati kita yang semula memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa, sekarang kecenderungan hati kita untuk memuliakan Tuhan.

4. Apa tujuan Tuhan memilih kita?
Kita dipilih supaya menjadi kudus dan tak bercacat cela (Efesus 1:4)

Kekudusan menurut perjanjian baru:
Banyak orang mengukur kesucian berdasarkan perbuatan atau tingkah laku. Tetapi Elohim tidak mengukurnya demikian. Elohim mengukur kekudusan kita berdasarkan Ha Mashiah:

1 Kor 1:30 Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
Kata “menguduskan” atau “kesucian” (Yunani, Hagiasmos) Artinya: Terpisah dari dunia ini, segala sesuatu yang bersifat dunia ini, disisihkan, dipisahkan bagi Elohim. Jadi Elohim tidak mengukur kesucian kita hanya berdasarkan kelakuan kita saja. Dia mengukur kesucian berdasarkan Yeshua. Tuhan menilai kekudusan kita bukan hanya perbuatan kita saja, tetapi karena Yeshua Ha Mashiah. Torah/Taurat tidak bisa membuat kita suci. Hanya di dalam Ha Mashiah, Yeshua menguduskan kita, karena Dia adalah kekudusan kita.

Sekali kita menerima pribadi Yeshua, berarti kita menerima berkat-Nya juga. Sekali kita mendapatkan Yeshua, kita menjadi benar, kudus, ditebus. Ketika orang dunia ini stress, takut, kuatir. Orang percaya seharusnya bisa tenang, damai, tidak takut dan tidak kuatir. Orang dunia hidup secara natural, tetapi orang percaya hidup secara supra natural.

Kekudusan hati, bukan sekedar tindakan luar.
Tuhan mau kita mengalami pembaharuan dari dalam dulu, baru dari luar. Markus 7:21-23 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. 1 Samuel 16:7

Kita dipilih untuk menjadi milik-Nya (Maz 33:12)
Kita dipilih untuk menghasilkan buah (Yoh 15:16)
Kita dipilih untuk menjadi imam (1 Petrus 2:9)
Kita dipilih untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia (1 Petrus 2:9)
Kita dipilih untuk melayani Tuhan (2 Tawarikh 29:11)
Kita dipilih untuk menjadi serupa dengan Dia (Roma 8:29)
Kita dipilih untuk menjadi fokus kasih-Nya (Efesus 1:4)
Jauh sebelum Ia meletakkan dasar bumi. Ia telah memikirkan kita, dan menetapkan kita sebagai fokus dari kasih-Nya, agar kita menjadi utuh dan kudus oleh kasih-Nya (Terjemahan bebas The Message).

1 Yoh 4:10 Inilah kasih itu; bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

KARENA YESHUA YANG TELAH MIMILIH KITA, KITA TIDAK PERLU MERASA TIDAK LAYAK. MARI DENGAN PENUH KEBERANIAN KITA DATANG DAN MEMBAWA SELURUH KEHIDUPAN KITA KEPADA-NYA.

Fadilla Mulya, ST
Filipi 1:21

Bacaan berkait:

Pembaca bebas memakai artikel TheCamelSpeaksOut.wordpress.com sejauh tidak merubah tulisan aslinya dan menyertakan link situsnya. Hargailah karya cipta orang lain. Terima kasih, The Camel Speaks Out / Unta Angkat Bicara